Ilustrasi |
Sudah saatnya kita kembali kepada
jaman keemasan yang pernah kita alami dimasa kerajaan, ataupun masa dimana
Indonesia disegani oleh bangsa-bangsa asing. Dibawah pimpinan Ir. Soekarno
Indonesia menjadi sebuah bangsa yang memiliki wibawa dimata negara-negara
tetangga, bahkan dimata dunia. Sungguh berbanding terbalik dengan jaman
sekarang. Dimana Indonesia seakan dipandang sebagai negara yang lemah dan tak
punya wibawa sedikitpun. Kenapa???. Jawabannya adalah sebab bangsa Indonesia
kini tidak lagi Indonesia, bangsa Indonesia tidak lagi mencintai Indonesia.
Sebab yang mendalam adalah karena bangsa Indonesia lebih bangga dengan budaya
negara lain dibanding dengan negaranya sendiri.
Mencari tahu tentang budaya bangsa
lain dengan tujuan menambah wawasan, itu adalah hal yang wajar. Tetapi jika
mencari tahu dengan tujuan yang lain semisal ingin dianggap keren atau
mengikuti mode saya anggap itu sudah terlalu melampaui batas. Ada baiknya kita
lebih mencari tahu tentang budaya bangsa kita sendiri. Jika kita sebagai bangsa
Indonesia sendiri tidak mau mempelajari budayanya, Apalagi bangsa lain. Sebuah
budaya merupakan salah satu pilar pokok dalam suatu bangsa. Jika sebuah bangsa
terombang-ambing tanpa budaya yang jelas. Dapat diperkirakan bahwa bangsa itu tidak
memiliki kepribadian bangsa dan ciri-ciri yang khas.
Budaya bangsa Indonesia yang kental
dengan budaya ketimuran yang menjungjung tinggi sopan santun dan etika, agaknya
kini mulai terkikis oleh derasnya arus globalisasi. Terlebih dalam pola
kehidupan remaja-remaji yang kini seakan melupakan budaya bangsanya sendiri dan
lebih bangga dengan budaya asing yang padahal belum tentu mereka ketahui
asal-usul dan sejarahnya. Jika sudah demikian mana bisa bangsa kita kembali
berjaya seperti masa-masa sebelumnya. Yang akan terjadi malah sebaliknya yaitu
keruntuhan moral dan budaya yang bisa berakibat fatal yaitu keruntuhan negara.
Bisa-bisa kita kembali terjajah dalam hal moral dan budaya, kalau dalam segi
ekonomi si saya anggap kita memang belum pernah merdeka sepenuhnya.
Globalisasi dijadikan kambing hitam
sebagai penyebab terkikisnya budaya bangsa kita. Ada benarnya, tapi kita tidak
bisa menyalahkan globalisasi sepenuhnya. Karena ibarat tidak ada keburukan yang
mutlak, globalisasipun banyak menghasilkan hal-hal positif bagi insan timur di
kawasan asia kecil ini. Mulai dari kemajuan teknologi yang memudahkan kita
untuk mengakses semua informasi tentang dunia. Sehingga kita bisa mengamati
semua hal-hal yang lagi update didunia. Tapi sudah sepatutnya kita membuat sebuah
filter untuk menyaring hal-hal yang negatif dari globalisasi. Hingga kiranya
kita dapat terhindar dari kerusakan moral dan keruntuhan budaya. Ada bagusnya
dan memang sudah seharusnya kita bisa cerdas dalam menyikapi derasnya arus
globalisasi ini.
Dan dengan tidak mengesampingkan
globalisasi yang tidak bisa dibendung lagi. Marilah kita mulai meningkatkan
kecintaan kita terhadap budaya bangsa kita. Dan marilah kita mulai juga
tumbuhkan budaya membaca yang sangat bermanfaat dan menguntungkan. Karena dengan
membaca kita akan menjadi “ the greas
human” yaitu manusia yang hebat dan manusia yang istimewa. Sebab dengan
membaca pikiran kita akan terpenuhi dengan padanan huruf-huruf yang membuat
kita menjadi spesies yang lebih intelek dan memahami akan hakikat segala
sesuatu. Dan sudah dipastikan ketika kita memiliki pola pikir yang intelek kita
akan lebih memahami betapa pentingnya unsur budaya dalam sebuah bangsa. Marilah
kita tingkatkan kegiatan baca-membaca kita menjadi lebih intens.
Bahkan para pemimpin dunia sekalipun
termasuk bung Karno adalah orang yang gila baca, minat bacanya sangat tinggi.
Dan sebab itulah mereka-mereka dapat memimpin sebuah negara dan menjadi pribadi
yang mahsyur dipenjuru dunia. Saya yakin 100%, andaikan mereka-mereka yang
terkenal didunia, seperti, bung Karno, bung Hatta, Obama, Hitler, Karl Mark tidak
suka membaca dalam hidupnya. Mereka pasti tidak akan menjadi tokoh fenomenal
yang terkenal dari ujung timur hingga ujung barat.
Sudah pasti jika kita banyak membaca
maka kita akan menjadi pribadi yang lebih berharga dan bernilai. Selain itu
kita juga akan menjadi lebih intelektual. Jika sudah demikian kita akan lebih
mudah memahami budaya bangsa kita. Jika sudah memahami, kita akan lebih mudah
untuk mencintai. Dan jika sudah mencintai, pastinya kita akan bisa menjaga. Dan
nantinya budaya kita akan terjaga dan bangsa kita akan bisa dihargai dan lebih
berwibawa. Sebab kita bisa menghargai budaya sekaligus kita akan menjadi sebuah
bangsa yang cerdas yang tidak mudah dibodoh-bodohi. Dan Indonesia akan menjadi
bangsa yang merdeka sepenuhnya.
“ sebab penjajahan dan
kerusakan tidak akan terjadi jika tidak ada kebodohan “
Baca Juga Artikel Penulis Yang Lain
Baca Juga Artikel saya yang lain...
Sekarang buat refreshing baca ini aja gan...
Makasih Atas kunjungannya ya... :)
uhuyyyyyy.....
Baca Juga Artikel Penulis Yang Lain
- Contoh Puisi tentang Guru, Pahlawan, dan Tanah Air...
- Cerpen Hibernasi
- Cerpen Lilin yang Meleleh
- Cerpen Luluh
- Kumpulan Puisi Pasawa Part II
- Kumpulan Puisi Pasawa I
- Kumpulan Puisi untuk menaklukan wanita
- Cerpen Pelangi Senja Part I
- Cerpen Pelangi Senja Part II
- Contoh Naskah Film
- Pengertian Teater Dan Contohnya......
Sekarang buat refreshing baca ini aja gan...
- Percakapan Lucu, dijamin Ngakak abissss,,,,,,
- Inilah!!! 4 alasan kenapa pria menyukai kopi
- INILAH 7 KEMUNGKINAN YANG BISA TERJADI TERHADAP BU...
- 6 Cara memiliki aura optimis
- Cara menjadi Wibawa
- Kita Harus Menjadi Masyarakat Yang bermartabat!!!
- Sudah Saatnya Kita Bangkit
- Badut Perusak Negeri
- dimulai dari sebuah opini, organisasi remaja ini m...
- Indonesia Krisis Film Anak-anak
- Parah!! Bahasa-bahasa etnis indonesia terancam Pun...
- Madrasah Kalah Jauh Peminat Dari Sekolah Umum,, Ke...
Makasih Atas kunjungannya ya... :)
uhuyyyyyy.....
No comments:
Post a Comment