Sponsor

Monday 7 March 2016

Sudah Saatnya Kita Bangkit


Ilustrasi
                       Sudah saatnya kita kembali kepada jaman keemasan yang pernah kita alami dimasa kerajaan, ataupun masa dimana Indonesia disegani oleh bangsa-bangsa asing. Dibawah pimpinan Ir. Soekarno Indonesia menjadi sebuah bangsa yang memiliki wibawa dimata negara-negara tetangga, bahkan dimata dunia. Sungguh berbanding terbalik dengan jaman sekarang. Dimana Indonesia seakan dipandang sebagai negara yang lemah dan tak punya wibawa sedikitpun. Kenapa???. Jawabannya adalah sebab bangsa Indonesia kini tidak lagi Indonesia, bangsa Indonesia tidak lagi mencintai Indonesia. Sebab yang mendalam adalah karena bangsa Indonesia lebih bangga dengan budaya negara lain dibanding dengan negaranya sendiri.


            Mencari tahu tentang budaya bangsa lain dengan tujuan menambah wawasan, itu adalah hal yang wajar. Tetapi jika mencari tahu dengan tujuan yang lain semisal ingin dianggap keren atau mengikuti mode saya anggap itu sudah terlalu melampaui batas. Ada baiknya kita lebih mencari tahu tentang budaya bangsa kita sendiri. Jika kita sebagai bangsa Indonesia sendiri tidak mau mempelajari budayanya, Apalagi bangsa lain. Sebuah budaya merupakan salah satu pilar pokok dalam suatu bangsa. Jika sebuah bangsa terombang-ambing tanpa budaya yang jelas. Dapat diperkirakan bahwa bangsa itu tidak memiliki kepribadian bangsa dan ciri-ciri yang khas.
            Budaya bangsa Indonesia yang kental dengan budaya ketimuran yang menjungjung tinggi sopan santun dan etika, agaknya kini mulai terkikis oleh derasnya arus globalisasi. Terlebih dalam pola kehidupan remaja-remaji yang kini seakan melupakan budaya bangsanya sendiri dan lebih bangga dengan budaya asing yang padahal belum tentu mereka ketahui asal-usul dan sejarahnya. Jika sudah demikian mana bisa bangsa kita kembali berjaya seperti masa-masa sebelumnya. Yang akan terjadi malah sebaliknya yaitu keruntuhan moral dan budaya yang bisa berakibat fatal yaitu keruntuhan negara. Bisa-bisa kita kembali terjajah dalam hal moral dan budaya, kalau dalam segi ekonomi si saya anggap kita memang belum pernah merdeka sepenuhnya.
            Globalisasi dijadikan kambing hitam sebagai penyebab terkikisnya budaya bangsa kita. Ada benarnya, tapi kita tidak bisa menyalahkan globalisasi sepenuhnya. Karena ibarat tidak ada keburukan yang mutlak, globalisasipun banyak menghasilkan hal-hal positif bagi insan timur di kawasan asia kecil ini. Mulai dari kemajuan teknologi yang memudahkan kita untuk mengakses semua informasi tentang dunia. Sehingga kita bisa mengamati semua hal-hal yang lagi update didunia. Tapi sudah sepatutnya kita membuat sebuah filter untuk menyaring hal-hal yang negatif dari globalisasi. Hingga kiranya kita dapat terhindar dari kerusakan moral dan keruntuhan budaya. Ada bagusnya dan memang sudah seharusnya kita bisa cerdas dalam menyikapi derasnya arus globalisasi ini.
            Dan dengan tidak mengesampingkan globalisasi yang tidak bisa dibendung lagi. Marilah kita mulai meningkatkan kecintaan kita terhadap budaya bangsa kita. Dan marilah kita mulai juga tumbuhkan budaya membaca yang sangat bermanfaat dan menguntungkan. Karena dengan membaca kita akan menjadi “ the greas human” yaitu manusia yang hebat dan manusia yang istimewa. Sebab dengan membaca pikiran kita akan terpenuhi dengan padanan huruf-huruf yang membuat kita menjadi spesies yang lebih intelek dan memahami akan hakikat segala sesuatu. Dan sudah dipastikan ketika kita memiliki pola pikir yang intelek kita akan lebih memahami betapa pentingnya unsur budaya dalam sebuah bangsa. Marilah kita tingkatkan kegiatan baca-membaca kita menjadi lebih intens.
            Bahkan para pemimpin dunia sekalipun termasuk bung Karno adalah orang yang gila baca, minat bacanya sangat tinggi. Dan sebab itulah mereka-mereka dapat memimpin sebuah negara dan menjadi pribadi yang mahsyur dipenjuru dunia. Saya yakin 100%, andaikan mereka-mereka yang terkenal didunia, seperti, bung Karno, bung Hatta, Obama, Hitler, Karl Mark tidak suka membaca dalam hidupnya. Mereka pasti tidak akan menjadi tokoh fenomenal yang terkenal dari ujung timur hingga ujung barat.
            Sudah pasti jika kita banyak membaca maka kita akan menjadi pribadi yang lebih berharga dan bernilai. Selain itu kita juga akan menjadi lebih intelektual. Jika sudah demikian kita akan lebih mudah memahami budaya bangsa kita. Jika sudah memahami, kita akan lebih mudah untuk mencintai. Dan jika sudah mencintai, pastinya kita akan bisa menjaga. Dan nantinya budaya kita akan terjaga dan bangsa kita akan bisa dihargai dan lebih berwibawa. Sebab kita bisa menghargai budaya sekaligus kita akan menjadi sebuah bangsa yang cerdas yang tidak mudah dibodoh-bodohi. Dan Indonesia akan menjadi bangsa yang merdeka sepenuhnya.

No comments: